Table of Contents
ToggleMengenal Torque Vectoring pada Sistem All-Wheel Drive (AWD)
Torque Vectoring AWD adalah sistem penggerak empat roda (AWD) yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mendistribusikan torsi secara dinamis ke setiap roda, memungkinkan kendaraan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan yang berubah-ubah. Berbeda dengan sistem AWD konvensional, yang hanya mengandalkan distribusi torsi tetap, Torque Vectoring AWD dapat mengatur pembagian tenaga antar roda depan dan belakang. Serta antar roda kiri dan kanan, berdasarkan kebutuhan traksi yang lebih tepat. Teknologi ini sangat berguna untuk meningkatkan stabilitas kendaraan, terutama saat melaju di jalan licin atau saat melewati tikungan tajam.
Keunggulan utama dari Torque Vectoring AWD adalah kemampuannya untuk meningkatkan cengkeraman roda yang membutuhkan tenaga lebih banyak, sehingga memberikan kontrol yang lebih baik pada kendaraan, baik di jalan raya maupun medan off-road. Admin Bengkelly akan membahas lebih dalam tentang bagaimana sistem Torque Vectoring AWD bekerja, manfaat yang ditawarkannya, dan bagaimana teknologi ini berkontribusi pada pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Jenis Torque Vectoring AWD
Torque Vectoring AWD adalah sistem penggerak roda empat (All-Wheel Drive) yang secara dinamis mendistribusikan torsi antara roda depan dan belakang, serta antar roda pada satu gandar, untuk meningkatkan traksi dan kontrol kendaraan. Teknologi ini dapat mengoptimalkan distribusi daya untuk mencegah kehilangan traksi. Terutama dalam kondisi jalan yang sulit atau saat kendaraan melakukan tikungan tajam. Ada beberapa jenis sistem Torque Vectoring AWD yang digunakan di kendaraan, tergantung pada teknologi yang digunakan dan cara pengaturannya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis Torque Vectoring AWD yang umum ditemukan di kendaraan modern:
1. Active Torque Vectoring (Diferensial Aktif)
Sistem Active Torque Vectoring adalah salah satu bentuk sistem torque vectoring yang paling canggih. Sistem ini menggunakan diferensial yang dapat mengontrol torsi yang diberikan pada masing-masing roda, baik roda depan, roda belakang, maupun roda kanan dan kiri pada satu gandar, tergantung pada kebutuhan traksi.
Fitur Utama:
- Diferensial Aktif: Sistem ini memiliki diferensial aktif yang dapat mengalihkan torsi ke roda yang lebih membutuhkan. Hal ini berdasarkan sensor yang mendeteksi kecepatan putaran roda, sudut kemudi, dan gaya sentrifugal saat berbelok.
- Kontrol Dinamis: Sistem ini dapat memberikan daya secara dinamis dan seketika, memindahkan torsi antara roda depan dan belakang, atau antar roda kiri dan kanan pada satu gandar.
- Kendaraan yang Memanfaatkannya: Sistem ini banyak diterapkan pada mobil sport dan SUV mewah yang mengutamakan performa tinggi dan stabilitas, seperti pada Audi RS5 atau Porsche 911 Turbo.
Keuntungan:
- Peningkatan traksi yang luar biasa di jalan licin atau medan berat.
- Meningkatkan stabilitas saat berbelok, terutama di kecepatan tinggi.
- Memperbaiki handling kendaraan pada kondisi jalan yang sulit.
2. Torque Vectoring dengan Kopling Multiplat
Jenis Torque Vectoring dengan kopling multiplat menggunakan teknologi kopling ganda atau multiplat yang dikendalikan secara elektronik atau hidraulik untuk mengatur seberapa banyak torsi yang disalurkan ke setiap roda.
Fitur Utama:
- Kopling Multiplat: Kopling multiplat menghubungkan dan memutuskan aliran torsi ke roda dengan menggunakan beberapa pelat kopling yang dapat mengatur distribusi daya.
- Kontrol Elektronik atau Hidraulik: Kopling diatur dengan menggunakan kontrol elektronik atau sistem hidraulik untuk memberikan daya secara lebih presisi ke roda yang lebih membutuhkan.
- Kendaraan yang Memanfaatkannya: Teknologi ini banyak digunakan pada kendaraan sport, crossover, dan SUV yang membutuhkan keseimbangan antara kenyamanan dan performa, seperti BMW X5 atau Ford Focus RS.
Keuntungan:
- Dapat memberikan distribusi torsi yang sangat cepat dan presisi.
- Meningkatkan pengendalian kendaraan di tikungan dan medan berbatu.
- Menawarkan efisiensi bahan bakar yang baik karena hanya memindahkan torsi sesuai kebutuhan.
3. Electronic Torque Vectoring (Diferensial Elektronik)
Electronic Torque Vectoring menggunakan kontrol elektronik untuk memanipulasi distribusi torsi antar roda pada satu gandar (baik depan maupun belakang). Sistem ini mengandalkan penggerak motor listrik atau aktuator untuk mengalihkan daya ke roda yang membutuhkan traksi lebih.
Fitur Utama:
- Diferensial Elektronik: Sistem ini menggunakan motor listrik atau aktuator elektronik yang memungkinkan distribusi torsi yang lebih efisien antara roda kiri dan kanan pada satu gandar.
- Kendali Komputer dan Sensor: Kendali sistem menggunakan sensor yang mengukur kecepatan roda, gaya sentrifugal, dan input pengemudi. Hal ini yang dikendalikan oleh komputer untuk menentukan berapa banyak torsi yang perlu dialirkan ke roda tertentu.
- Kendaraan yang Memanfaatkannya: Banyak digunakan pada kendaraan listrik atau hibrida, serta beberapa kendaraan sport, seperti Tesla Model S dan Jaguar I-PACE.
Keuntungan:
- Kontrol distribusi torsi yang sangat halus dan cepat.
- Mengurangi beban komponen mekanik karena menggunakan motor listrik untuk distribusi torsi.
- Dapat diterapkan pada kendaraan listrik untuk meningkatkan efisiensi energi.
4. Hydraulic Torque Vectoring
Hydraulic Torque Vectoring menggunakan sistem hidraulik untuk mengontrol distribusi torsi antara roda kanan dan kiri, serta antara roda depan dan belakang. Sistem ini menggunakan aktuator hidraulik untuk mengatur kopling yang menghubungkan dan memutuskan torsi yang mengalir ke masing-masing roda.
Fitur Utama:
- Aktuator Hidraulik: Sistem ini menggunakan aktuator hidraulik yang berfungsi untuk memanipulasi distribusi torsi di roda kiri dan kanan serta antara gandar depan dan belakang.
- Pengaturan Torsi Secara Otomatis: Sistem ini secara otomatis dapat mengalihkan torsi ke roda yang membutuhkan traksi lebih saat mendekati tikungan atau saat kendaraan bergerak di permukaan jalan yang licin.
- Kendaraan yang Memanfaatkannya: Biasanya ditemukan pada kendaraan off-road atau kendaraan performa tinggi yang memerlukan traksi maksimal pada medan berat. Seperti Land Rover Range Rover.
Keuntungan:
- Memberikan distribusi torsi yang kuat dan dapat diandalkan pada kendaraan off-road.
- Menyediakan traksi yang lebih baik dalam kondisi jalan yang sangat buruk, seperti salju atau medan berbatu.
- Meningkatkan kemampuan kendaraan saat melakukan off-road.
5. Electromechanical Torque Vectoring
Electromechanical Torque Vectoring adalah jenis torque vectoring yang menggunakan sistem elektromekanis untuk memindahkan torsi antar roda. Sistem ini menggabungkan teknologi motor listrik dengan sistem mekanik untuk mengubah distribusi daya.
Fitur Utama:
- Sistem Elektromekanis: Menggunakan motor listrik atau aktuator mekanis untuk mengalihkan torsi antar roda pada gandar yang sama.
- Distribusi Torsi Dinamis: Sistem ini dapat mendistribusikan torsi secara dinamis ke roda yang memiliki traksi lebih baik, dengan respons yang cepat dan presisi.
- Kendaraan yang Memanfaatkannya: Ditemukan pada beberapa mobil hybrid dan kendaraan listrik.
Keuntungan:
- Efisiensi tinggi dengan memanfaatkan motor listrik.
- Menawarkan kontrol yang lebih presisi dalam distribusi torsi.
- Lebih ramah lingkungan, terutama pada kendaraan listrik.
Aplikasi Torque Vectoring AWD pada Mobil
Torque Vectoring AWD (All-Wheel Drive) adalah teknologi kendaraan yang memungkinkan distribusi daya (torsi) secara dinamis antara roda-roda kendaraan untuk meningkatkan traksi dan pengendalian, terutama dalam kondisi jalan yang sulit. Sistem ini lebih canggih dibandingkan dengan sistem AWD konvensional karena mengizinkan pembagian torsi yang sangat presisi antara roda depan dan belakang serta antar roda pada satu gandar (misalnya antara roda kiri dan kanan). Berikut ini adalah penjelasan tentang aplikasi Torque Vectoring AWD pada mobil:
1. Aplikasi pada Mobil SUV dan Crossover
Mobil SUV (Sport Utility Vehicle) dan Crossover sering kali mengadopsi Torque Vectoring AWD untuk meningkatkan performa di berbagai kondisi jalan, baik jalan raya maupun medan berat seperti tanah, salju, atau jalan berlumpur.
Manfaat di SUV dan Crossover:
- Meningkatkan Kestabilan pada Kondisi Jalan Tidak Rata: Di jalanan yang tidak rata, seperti medan berbatu atau berpasir. Torque Vectoring AWD membantu mendistribusikan daya ke roda yang memiliki traksi lebih baik, mencegah kendaraan terjebak atau tergelincir.
- Off-Roading: Pada kendaraan yang sering digunakan untuk perjalanan off-road, sistem ini sangat berguna untuk menambah traksi dan stabilitas saat melintasi medan berat.
- Handling yang Lebih Baik: Di jalanan berliku, Torque Vectoring AWD memungkinkan distribusi daya antara roda kiri dan kanan untuk memastikan pengendalian yang lebih stabil dan responsif, mengurangi efek understeer atau oversteer.
2. Aplikasi pada Mobil Sport
Kendaraan sport, yang mengutamakan performa dan responsifitas pengendalian, sering kali menggunakan Torque Vectoring AWD untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang lebih dinamis. Mobil sport dengan teknologi ini mampu memberikan akselerasi lebih cepat dan lebih stabil saat berbelok pada kecepatan tinggi.
Manfaat di Mobil Sport:
- Pengendalian yang Lebih Presisi: Dengan mendistribusikan torsi ke roda yang memiliki traksi lebih baik, mobil sport dapat melaju dengan stabil di tikungan tajam atau pada kecepatan tinggi, bahkan pada permukaan jalan licin.
- Meningkatkan Performa dalam Percepatan: Sistem ini memungkinkan distribusi torsi yang lebih efisien. Hal ini mempercepat akselerasi dan meningkatkan kinerja kendaraan saat melaju di jalan lurus atau saat menyalip.
- Stabilitas pada Kecepatan Tinggi: Pada kecepatan tinggi, Torque Vectoring AWD menjaga stabilitas kendaraan dengan menyesuaikan torsi antar roda untuk menghindari kehilangan traksi dan meningkatkan pengendalian.
3. Aplikasi pada Mobil Hibrida dan Listrik
Mobil hibrida dan listrik yang mengutamakan efisiensi energi juga mulai mengadopsi Torque Vectoring AWD. Teknologi ini memungkinkan kendaraan mengoptimalkan penggunaan energi dan meningkatkan traksi dengan cara yang lebih efisien, sesuai dengan kondisi jalan.
Manfaat di Mobil Hibrida dan Listrik:
- Efisiensi Energi yang Lebih Baik: Dalam kendaraan listrik dan hibrida, sistem Torque Vectoring AWD dapat mendistribusikan daya ke roda yang memerlukan lebih sedikit energi. Hal ini meningkatkan efisiensi konsumsi daya dan memperpanjang jangkauan kendaraan listrik.
- Kinerja yang Lebih Halus: Mengurangi kebutuhan sistem penggerak empat roda yang berat dan menggunakan motor listrik untuk mengatur distribusi daya antar roda secara lebih halus. Sistem ini membantu meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan performa.
- Kendali Dinamis dan Stabilitas: Pada mobil listrik, di mana torsi dapat diatur dengan lebih presisi oleh motor listrik. Torque Vectoring memberikan kendali dinamis yang lebih baik di berbagai kondisi jalan, seperti jalan licin atau berpasir.
4. Aplikasi pada Mobil Mewah dan Kendaraan Premium
Mobil mewah dan kendaraan premium sering kali mengintegrasikan teknologi canggih seperti Torque Vectoring AWD untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan nyaman. Pada mobil-mobil ini, pengemudi tidak hanya menginginkan performa yang baik tetapi juga kenyamanan dan stabilitas maksimal.
Manfaat di Mobil Mewah:
- Kenyamanan Berkendara: Dengan adanya Torque Vectoring AWD, kendaraan premium dapat memberikan kenyamanan maksimal dengan mengurangi potensi gangguan seperti body roll atau understeer saat berbelok.
- Pengendalian yang Luar Biasa di Segala Kondisi Jalan: Sistem ini memungkinkan mobil mewah untuk memberikan pengalaman berkendara yang halus dan responsif di segala jenis permukaan jalan, dari jalan raya yang mulus hingga jalanan berbatu atau licin.
- Peningkatan Keamanan: Pengendalian dan kestabilan yang lebih baik juga meningkatkan keselamatan. Terutama pada kondisi jalan yang tidak ideal seperti jalan basah atau licin.
5. Aplikasi pada Mobil Dengan Fokus pada Keamanan
Beberapa kendaraan dengan fokus pada sistem keselamatan juga memanfaatkan teknologi Torque Vectoring AWD untuk meningkatkan pengendalian dan mengurangi risiko kecelakaan. Sistem ini berkolaborasi dengan fitur keselamatan lainnya. Seperti Electronic Stability Control (ESC) dan Traction Control System (TCS), untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman.
Manfaat di Kendaraan Fokusan Keamanan:
- Mencegah Tergelincirnya Kendaraan: Pada permukaan jalan yang licin, sistem ini mendistribusikan torsi secara optimal untuk menghindari roda tergelincir atau kehilangan traksi.
- Meningkatkan Pengendalian di Berbagai Kecepatan: Dalam situasi darurat, seperti pengereman mendadak atau manuver evasif. Torque Vectoring AWD membantu pengemudi mengendalikan kendaraan lebih baik, mengurangi risiko kecelakaan.
Cara Kerja Torque Vectoring AWD
Torque Vectoring AWD (All-Wheel Drive) adalah teknologi canggih dalam sistem penggerak roda kendaraan yang digunakan untuk mendistribusikan torsi atau daya mesin ke semua roda, atau diatur secara dinamis untuk mencapai traksi dan pengendalian optimal. Sistem ini digunakan terutama pada kendaraan dengan kemampuan penggerak semua roda (AWD) atau 4WD yang memiliki kemampuan untuk mengatur distribusi daya antar roda depan, belakang, dan antar roda kanan-kiri untuk mencapai pengendalian yang lebih baik.
Torque Vectoring AWD bekerja dengan cara mendistribusikan torsi secara lebih spesifik dan terkontrol ke masing-masing roda berdasarkan kebutuhan traksi di jalan. Berbeda dengan sistem AWD tradisional yang hanya mengirimkan torsi secara merata ke roda-rodanya. Torque Vectoring dapat mengarahkan lebih banyak torsi ke roda yang memiliki traksi lebih besar untuk mencegah tergelincirnya roda dan meningkatkan stabilitas kendaraan. Terutama pada saat menikung atau dalam kondisi jalan licin. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara kerja Torque Vectoring AWD:
1. Distribusi Torsi yang Dinamis
Pada sistem Torque Vectoring AWD, distribusi torsi tidak hanya bergantung pada hubungan antara roda depan dan belakang, tetapi juga pada roda kiri dan kanan pada tiap gandar. Teknologi ini memungkinkan distribusi daya secara dinamis, di mana torsi dapat dialihkan dari roda yang mengalami kehilangan traksi ke roda yang memiliki traksi lebih baik. Hal ini membantu kendaraan mempertahankan stabilitas dan traksi lebih baik, terutama dalam kondisi jalan yang tidak ideal.
Contoh:
- Kondisi Permukaan Licin: Jika salah satu roda mengalami kehilangan traksi (misalnya, roda belakang kiri terperosok ke dalam lumpur). Sistem ini bisa mengalihkan sebagian besar torsi ke roda yang memiliki traksi lebih baik (misalnya roda kanan belakang atau roda depan).
2. Pengaturan Torsi Antar Roda dengan Aktuator
Torque Vectoring AWD menggunakan komponen-komponen seperti aktuator elektrik, kopling multiplat, atau motor hidraulik yang dapat mengontrol distribusi daya antar roda. Aktuator ini bertugas mengatur berapa banyak torsi yang dikirim ke setiap roda sesuai dengan kondisi jalan dan situasi mengemudi.
- Aktuator Elektrik atau Hidraulik akan memodulasi pengiriman daya secara real-time ke roda kiri atau kanan, depan atau belakang. Berdasarkan input dari sistem pengendalian kendaraan (ECU).
- Kopling multiplat yang digunakan dalam sistem ini bekerja untuk menghubungkan atau memutuskan aliran torsi ke roda yang berbeda. Dengan menggunakan kopling multiplat, torsi dapat dibagi secara proporsional antar roda pada setiap gandar (depan atau belakang) dan antar roda kiri dan kanan.
3. Sistem Kontrol Elektronik
Sistem kontrol elektronik adalah bagian penting dalam Torque Vectoring AWD. Pada sistem ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari berbagai sensor di kendaraan (seperti sensor kecepatan roda, sensor akselerasi, dan sensor sudut kemudi) dan menggunakannya untuk mengatur pengiriman daya yang paling optimal ke setiap roda. Dengan teknologi ini, sistem bisa mengambil keputusan secara cepat dan akurat untuk menyesuaikan distribusi daya dengan kondisi yang sedang dihadapi kendaraan.
- Sensor kecepatan roda: Memberikan informasi tentang kecepatan setiap roda, sehingga sistem dapat mendeteksi jika ada roda yang kehilangan traksi.
- Sensor akselerasi dan G-sensor: Memberikan informasi tentang perubahan akselerasi dan gerakan kendaraan. Sehingga sistem dapat menyesuaikan torsi agar kendaraan tetap stabil saat berakselerasi atau mengerem.
- Sensor sudut kemudi: Memungkinkan sistem untuk menyesuaikan torsi saat kendaraan melakukan manuver, seperti saat berbelok atau mengambil tikungan tajam.
4. Manuver dalam Tikungan
Salah satu manfaat utama dari Torque Vectoring AWD adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan pengendalian kendaraan dalam tikungan atau saat berbelok. Sistem ini dapat mengalihkan lebih banyak torsi ke roda luar yang berputar lebih cepat saat menikung. Sehingga meningkatkan kemampuan kendaraan untuk berbelok dengan lebih stabil. Dengan demikian, sistem ini mengurangi gejala understeer (ketika kendaraan tidak bisa berbelok dengan baik) atau oversteer (ketika kendaraan kehilangan kendali dan tergelincir keluar jalur).
Contoh Cara Kerja:
- Ketika kendaraan melakukan belokan kiri, lebih banyak torsi akan diberikan ke roda kanan kendaraan. Hal ini yang berada di luar belokan dan memerlukan lebih banyak daya untuk mempertahankan traksi dan menjaga stabilitas.
5. Penggunaan di Medan Berat
Pada kondisi medan yang lebih ekstrem, seperti jalanan off-road atau jalan berlumpur, Torque Vectoring AWD sangat efektif. Dalam situasi ini, sistem bisa mendistribusikan lebih banyak torsi ke roda yang memiliki traksi lebih banyak. Misalnya, jika roda depan kiri terperosok atau terjebak, sistem dapat mengalihkan torsi ke roda belakang atau roda depan lainnya yang memiliki traksi lebih baik.
- Di jalan berlumpur: Jika kendaraan terjebak di lumpur, torsi akan disalurkan lebih banyak ke roda yang memiliki traksi lebih banyak untuk mendorong kendaraan keluar dari situasi tersebut.
6. Fleksibilitas dalam Kecepatan dan Gaya Mengemudi
Keunggulan lain dari Torque Vectoring AWD adalah fleksibilitasnya. Sistem ini dapat bekerja dengan sangat baik dalam berbagai kondisi kecepatan dan gaya mengemudi. Baik saat berkendara di jalan raya dengan kecepatan tinggi atau di jalan dengan kecepatan rendah seperti saat parkir atau saat bergerak pelan di jalanan sempit.
- Di Kecepatan Tinggi: Sistem tetap bekerja untuk memastikan kendaraan tetap stabil saat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi atau dalam kondisi jalan yang sulit.
- Di Kecepatan Rendah: Dalam kecepatan rendah, seperti saat berhenti atau bergerak pelan. Sistem ini mengoptimalkan torsi antar roda untuk memberikan kenyamanan dan kestabilan tanpa mengganggu kontrol pengemudi.
Kesimpulan
Torque Vectoring AWD adalah teknologi inovatif yang menawarkan peningkatan signifikan dalam hal kestabilan dan kontrol kendaraan. Dengan kemampuan untuk mendistribusikan torsi secara dinamis ke setiap roda. Pada sistem ini memungkinkan kendaraan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi jalan dan situasi berkendara, dari jalan licin hingga tikungan tajam. Keunggulan utama dari Torque Vectoring AWD adalah peningkatan cengkeraman dan stabilitas. Hal ini yang memberi pengemudi kontrol lebih baik, terutama saat menghadapi medan yang menantang.
Dengan adopsi teknologi ini, kendaraan dapat menawarkan performa yang lebih responsif, aman, dan nyaman, baik di jalan raya maupun medan off-road. Seiring perkembangan teknologi otomotif, Torque Vectoring AWD diharapkan dapat menjadi standar dalam kendaraan modern. Hal ini meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan dan memberikan rasa aman yang lebih besar bagi pengemudi di berbagai kondisi jalan.
Ayo periksa di bengkel mobil rest area. Dengan melakukan servis di Bengkelly, Anda akan medapatkan pelayanan yang menarik. Dengan mekanik yang andal kendaraan Anda akan kembali tampil lebih prima saat digunakan. Untuk infromasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi 021 5080 8195 (Head Office) dan +62 856-0490-2127 (WhatsApp). Anda juga bisa Download Aplikasi Bengkelly di Playstore untuk informasi mengenai booking service dan seputar layanan Bengkelly.
1 Komentar
[…] Torque Vectoring AWD adalah sistem AWD canggih yang dapat mengontrol distribusi tenaga tidak hanya antara roda depan dan belakang, tetapi juga antara roda kanan dan kiri. Sistem ini sering digunakan pada kendaraan performa tinggi untuk meningkatkan kemampuan menikung dan pengendalian. […]
Comments are closed.