Cara Merawat Sistem Pelumasan Mobil agar Mesin Tetap Optimal

Cara Merawat Sistem Pelumasan Mobil agar Mesin Tetap Optimal

Sistem pelumasan mobil adalah salah satu elemen terpenting dalam menjaga kesehatan dan performa mesin. Fungsinya adalah untuk melumasi komponen mesin yang bergerak, mengurangi gesekan antarbagian, serta mencegah keausan yang berlebihan. Dengan melapisi setiap bagian mesin dengan lapisan tipis pelumas, sistem ini membantu mengurangi panas yang dihasilkan oleh gesekan, menjaga mesin tetap dingin, dan mencegah penumpukan kotoran yang dapat menghambat kinerja.

Admin Bengkelly akan membahas tanpa sistem pelumasan yang baik, komponen mesin akan cepat aus dan rusak, yang berpotensi menyebabkan kerusakan serius dan biaya perbaikan yang mahal. Sistem ini juga membantu menjaga mesin tetap bersih dengan menangkap kotoran dan partikel logam dalam oli, yang kemudian disaring oleh filter. Memahami pentingnya sistem pelumasan serta melakukan perawatan rutin, seperti mengganti oli dan filter, sangatlah penting bagi pemilik kendaraan agar mesin mobil tetap dalam kondisi prima dan tahan lama.

Komponen Sistem Pelumasan Mobil

sistem pelumasan mobil
sistem pelumasan mobil

Sistem pelumasan mobil adalah sistem yang dirancang untuk memastikan mesin mobil bekerja dengan lancar dan efisien. Pada sistem ini menggunakan oli sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin, mendinginkan bagian-bagian yang panas, serta melindungi komponen-komponen mesin dari kerusakan akibat keausan, korosi, dan kotoran. Dalam sistem pelumasan ini, terdapat berbagai komponen yang bekerja sama untuk memastikan pelumasan yang efektif dan efisien. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen utama dalam sistem pelumasan mobil:

1. Oli Mesin (Pelumas)

Oli mesin adalah komponen utama dalam sistem pelumasan, dan berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan mesin. Pada oli mesin dapat berupa oli mineral, semi-sintetis, atau oli sintetis, tergantung pada jenis kendaraan dan kebutuhan pelumasan.

Fungsi:

  • Melumasi Komponen Mesin: Oli mengurangi gesekan antar bagian-bagian mesin yang bergerak, seperti piston, kruk as, dan camshaft.
  • Mendinginkan Mesin: Oli membantu menyerap dan mengalirkan panas dari bagian-bagian mesin yang mengalami gesekan tinggi.
  • Membersihkan Mesin: Oli membawa kotoran dan endapan hasil pembakaran atau sisa logam dari komponen mesin untuk disaring oleh filter oli.

Jenis Oli Mesin:

  • Oli Mineral: Dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.
  • Oli Sintetis: Dibuat dengan proses kimia untuk memberikan pelumasan yang lebih efisien pada suhu ekstrem.
  • Oli Semi-Sintetis: Campuran antara oli mineral dan oli sintetis yang menawarkan keseimbangan antara biaya dan kinerja.

2. Pompa Oli

Pompa oli berfungsi untuk menyirkulasikan oli ke seluruh bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Pada pompa oli bekerja dengan cara menarik oli dari penampung oli dan memompa oli ke berbagai komponen mesin, seperti kruk as, piston, dan katup.

Fungsi:

  • Menyalurkan Oli ke Sistem Pelumasan: Pompa oli memastikan bahwa oli dapat mengalir dengan tekanan yang tepat ke bagian-bagian mesin yang membutuhkan pelumasan.
  • Mengekalkan Tekanan Oli: Pompa oli menjaga tekanan oli yang diperlukan untuk sistem pelumasan bekerja secara efisien.

Pompa oli ini biasanya dikendalikan oleh kruk as dan akan memompa oli sesuai dengan kecepatan mesin, sehingga oli mengalir lebih cepat saat mesin berputar lebih cepat.

3. Filter Oli

Filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran dan partikel kecil yang terbawa dalam oli. Oli yang digunakan dalam mesin akan membawa kotoran, debu, dan endapan, yang bisa merusak komponen mesin jika tidak disaring.

Fungsi:

  • Menyaring Kotoran dan Endapan: Filter oli menangkap partikel-partikel kotoran yang dapat merusak komponen mesin seperti kruk as, piston, dan camshaft.
  • Mempertahankan Kualitas Oli: Dengan menyaring kotoran, filter oli membantu mempertahankan kualitas oli agar tetap efektif dalam melumasi dan membersihkan mesin.
Baca Juga:  Mengenal Lampu Sein Mobil: Jenis, Masalah, dan Solusinya!

Filter oli biasanya perlu diganti secara teratur untuk memastikan oli tetap bersih dan mesin tetap terlindungi.

4. Saluran Oli (Oil Gallery)

Saluran oli adalah sistem pipa yang menghubungkan pompa oli ke berbagai bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Pada saluran oli memastikan bahwa oli dapat mencapai komponen mesin yang membutuhkan pelumasan secara efisien.

Fungsi:

  • Mengalirkan Oli ke Semua Komponen Mesin: Saluran oli mengalirkan oli dari pompa oli menuju komponen seperti kruk as, piston, camshaft, dan bearing.
  • Menghindari Sumbatan: Saluran oli dirancang untuk menghindari sumbatan yang dapat menghalangi aliran oli ke bagian-bagian vital mesin.

Saluran oli harus dipastikan bebas dari sumbatan dan tetap dalam kondisi baik untuk menjaga kelancaran sistem pelumasan.

5. Penampung Oli (Oil Sump)

Penampung oli, atau yang sering disebut oil pan, adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat penampungan oli setelah digunakan untuk melumasi mesin. Pada penampung oli biasanya terletak di bagian bawah mesin.

Fungsi:

  • Menampung Oli: Penampung oli menyimpan oli yang telah digunakan sebelum dipompa kembali ke sistem pelumasan oleh pompa oli.
  • Menjaga Level Oli Stabil: Penampung oli juga berfungsi untuk menjaga agar level oli dalam sistem pelumasan tetap stabil dan dapat diukur dengan mudah.

Penampung oli dilengkapi dengan sensor level oli untuk memonitor jumlah oli yang ada di dalam sistem, serta drain plug untuk mengeluarkan oli lama saat penggantian oli.

6. Pressure Relief Valve (Katup Pengatur Tekanan)

Pressure relief valve adalah katup yang berfungsi untuk mengatur tekanan oli di dalam sistem pelumasan. Tekanan oli yang terlalu tinggi dapat merusak komponen sistem pelumasan, sementara tekanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan pelumasan yang tidak efektif.

Fungsi:

  • Menjaga Tekanan Oli: Katup ini memastikan bahwa tekanan oli tetap dalam batas yang aman, membuka jika tekanan terlalu tinggi dan membiarkan oli mengalir kembali ke penampung oli.
  • Melindungi Pompa Oli dan Komponen Mesin: Dengan mengatur tekanan, katup ini melindungi pompa oli dan komponen mesin lainnya dari tekanan berlebih yang dapat merusaknya.

7. Thermostat Oli (Oil Thermostat)

Thermostat oli berfungsi untuk mengatur suhu oli mesin agar tetap berada pada level yang optimal. Oli yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kinerjanya.

Fungsi:

  • Mengatur Suhu Oli: Thermostat oli membantu menjaga suhu oli agar tetap berada dalam rentang yang aman dan efisien, mencegah oli terlalu panas yang dapat mengurangi viskositasnya atau terlalu dingin yang dapat menghambat pelumasan.
  • Mencegah Overheating: Dengan mengatur suhu, thermostat oli memastikan bahwa mesin tetap bekerja pada suhu optimal dan mengurangi risiko overheating.

8. Oil Pressure Gauge (Indikator Tekanan Oli)

Oil pressure gauge atau indikator tekanan oli adalah instrumen yang digunakan untuk memantau tekanan oli dalam sistem pelumasan. Alat ini membantu pengemudi atau teknisi untuk memantau apakah sistem pelumasan berfungsi dengan baik atau tidak.

Fungsi:

  • Memantau Tekanan Oli: Alat ini memberikan informasi tentang tekanan oli, yang merupakan indikator kesehatan sistem pelumasan. Tekanan yang rendah bisa menunjukkan masalah seperti pompa oli yang rusak atau kebocoran oli.
  • Mencegah Kerusakan: Dengan pemantauan yang tepat, indikator tekanan oli dapat membantu mencegah kerusakan mesin akibat kekurangan pelumasan atau tekanan oli yang tidak stabil.

9. Ventilasi Oli (Oil Ventilation System)

Ventilasi oli berfungsi untuk mengeluarkan uap oli atau gas yang terbentuk dalam sistem pelumasan akibat pemanasan oli dan gesekan mesin. Uap oli ini perlu dihindari agar tidak menyebabkan peningkatan tekanan dalam sistem pelumasan.

Fungsi:

  • Mengurangi Tekanan dalam Sistem: Ventilasi oli membantu menjaga tekanan oli tetap stabil dengan mengeluarkan gas atau uap yang terbentuk di dalam penampung oli.
  • Mencegah Kerusakan pada Komponen: Dengan mengurangi tekanan berlebih, ventilasi oli melindungi komponen-komponen sistem pelumasan dan mesin secara keseluruhan.

Fungsi Utama Sistem Pelumasan Mobil

sistem pelumasan mobil
sistem pelumasan mobil

Sistem pelumasan mobil memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kinerja dan umur panjang mesin kendaraan. Fungsi utama dari sistem pelumasan adalah untuk memastikan bahwa komponen mesin yang bergerak tetap terlindungi dari gesekan, panas berlebih, dan keausan yang dapat merusak mesin. Tanpa sistem pelumasan yang baik, mesin akan cepat mengalami kerusakan, kehilangan tenaga, dan bahkan berhenti bekerja sama sekali. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi utama sistem pelumasan mobil:

1. Mengurangi Gesekan

Fungsi utama dari sistem pelumasan adalah untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen mesin yang bergerak, seperti piston, kruk as, camshaft, dan katup. Gesekan yang terjadi antara komponen logam dapat menghasilkan panas yang berlebihan, mempercepat keausan, dan merusak permukaan logam. Pelumas, yang biasanya berupa oli mesin, membentuk lapisan pelindung tipis di antara permukaan logam yang saling bergesekan.

  • Manfaat:
    • Mengurangi keausan dan kerusakan pada komponen mesin yang bergerak.
    • Meningkatkan efisiensi mesin karena gesekan yang lebih rendah menghasilkan lebih sedikit energi yang hilang dalam bentuk panas.
    • Memperpanjang umur komponen mesin.
Baca Juga:  Peran Truk Tangki Air dalam Pasokan Air Bersih, Ini Tantangannya!

2. Mendinginkan Komponen Mesin

Saat mesin beroperasi, suhu bagian-bagian tertentu dapat meningkat dengan cepat akibat pembakaran bahan bakar dan gesekan antar komponen. Pelumas (oli) membantu mendinginkan komponen-komponen mesin dengan mengalirkan panas ke bagian lain dari mesin, seperti oil pan atau penampung oli, dan membantu menurunkan suhu mesin secara keseluruhan.

  • Manfaat:
    • Mencegah mesin overheating (kepanasan) yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komponen mesin.
    • Memastikan suhu mesin tetap stabil dan berada dalam rentang operasional yang aman, yang membantu menjaga kinerja mesin.

3. Membersihkan Mesin

Oli tidak hanya berfungsi untuk melumasi, tetapi juga berperan sebagai pembersih mesin. Oli membawa kotoran dan partikel kecil yang terbentuk selama proses pembakaran dan gesekan. Kotoran ini kemudian disaring oleh filter oli, yang membersihkan oli sebelum mengalir kembali ke dalam mesin. Oli yang bersih membantu memastikan bahwa mesin tetap bekerja dengan lancar tanpa gangguan dari endapan atau kotoran.

  • Manfaat:
    • Mencegah penumpukan karbon, jelaga, dan kotoran lainnya yang dapat menyebabkan penyumbatan dan kerusakan pada komponen mesin.
    • Membantu menjaga kebersihan ruang mesin dan saluran pelumasan, yang meningkatkan efisiensi operasional mesin.

4. Melindungi dari Korosi

Selain fungsi pelumasan dan pembersihan, oli juga memiliki sifat anti-korosi. Dalam mesin, terdapat komponen logam yang mudah terkena korosi atau karat, terutama ketika ada kelembapan atau uap air yang terbentuk di dalam mesin. Oli membentuk lapisan pelindung di permukaan logam, mencegah terjadinya reaksi kimia yang menyebabkan korosi.

  • Manfaat:
    • Melindungi komponen mesin dari korosi yang disebabkan oleh air atau kelembapan yang masuk ke dalam sistem.
    • Memastikan komponen mesin tetap bebas dari kerusakan akibat karat, yang dapat mengurangi umur dan efisiensi mesin.

5. Menjaga Tekanan Oli yang Tepat

Sistem pelumasan mobil juga memastikan bahwa oli mengalir dengan tekanan yang tepat ke setiap komponen mesin yang membutuhkan pelumasan. Pompa oli memainkan peran penting dalam menjaga tekanan oli yang cukup agar oli dapat mengalir ke seluruh bagian mesin yang bergerak. Jika tekanan oli terlalu rendah, komponen mesin tidak akan cukup dilumasi, yang dapat menyebabkan kerusakan serius.

  • Manfaat:
    • Memastikan bahwa semua komponen mesin yang bergerak mendapatkan pelumasan yang cukup.
    • Mencegah kerusakan akibat pelumasan yang tidak memadai, yang dapat menyebabkan keausan lebih cepat atau bahkan kegagalan komponen.

6. Meningkatkan Kinerja Mesin

Dengan mengurangi gesekan, mendinginkan komponen mesin, membersihkan kotoran, dan melindungi dari korosi, sistem pelumasan berfungsi untuk menjaga mesin bekerja dengan efisien dan optimal. Ketika mesin dilumasi dengan baik, komponen mesin bisa bergerak lebih bebas, menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.

  • Manfaat:
    • Meningkatkan performa mesin, membuat kendaraan lebih responsif dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
    • Meningkatkan responsivitas akselerasi dan kehalusan operasional mesin.

7. Mencegah Kerusakan Jangka Panjang pada Mesin

Sistem pelumasan yang berfungsi dengan baik membantu mencegah kerusakan jangka panjang pada mesin. Tanpa pelumas yang memadai, komponen mesin bisa mengalami keausan lebih cepat, suhu berlebih, atau bahkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Dengan demikian, sistem pelumasan membantu memperpanjang umur mesin dan mengurangi biaya perawatan atau perbaikan jangka panjang.

  • Manfaat:
    • Menjaga mesin tetap dalam kondisi baik lebih lama.
    • Mengurangi risiko kegagalan mesin yang dapat mengakibatkan kerugian biaya besar akibat perbaikan besar atau penggantian mesin.

Perawatan dan Pemeliharaan Sistem Pelumasan Mobil

sistem pelumasan mobil
sistem pelumasan mobil

Perawatan dan pemeliharaan sistem pelumasan mobil sangat penting untuk menjaga kinerja mesin agar tetap optimal dan memperpanjang umur kendaraan. Sistem pelumasan memiliki peran krusial dalam mengurangi gesekan antar komponen mesin, mendinginkan bagian-bagian mesin yang panas, membersihkan kotoran, dan melindungi mesin dari keausan serta korosi. Tanpa perawatan yang tepat, sistem pelumasan bisa mengalami kegagalan yang mengarah pada kerusakan serius pada mesin yang memerlukan biaya perbaikan tinggi. Berikut adalah penjelasan tentang perawatan dan pemeliharaan sistem pelumasan mobil:

1. Mengganti Oli Secara Rutin

Fungsi:

  • Oli mesin adalah komponen utama dalam sistem pelumasan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan, mendinginkan mesin, serta membersihkan kotoran dan partikel kecil yang terbentuk akibat pembakaran.
  • Oli yang digunakan dalam mesin akan terdegradasi seiring waktu karena suhu tinggi, kontak dengan kotoran, dan bahan bakar yang terbakar.

Langkah-langkah:

  • Jadwal Penggantian Oli: Gantilah oli mesin sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan, biasanya setiap 5.000 hingga 10.000 km atau sesuai dengan jenis oli yang digunakan (mineral, semi-sintetis, atau sintetis). Oli sintetis cenderung lebih tahan lama dan dapat diganti lebih jarang.
  • Pemilihan Oli yang Tepat: Pilihlah oli dengan viskositas yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Pastikan oli memiliki kualitas yang baik, baik dari segi viskositas (kekentalan) maupun kualitas bahan baku.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Oli yang sudah tua dan terdegradasi tidak akan dapat melumasi komponen mesin dengan efektif, yang dapat menyebabkan keausan berlebih dan kerusakan pada komponen mesin.
Baca Juga:  Oli Semi Sintetis: Keseimbangan Antara Kinerja dan Harga

2. Memeriksa dan Mengganti Filter Oli

Fungsi:

  • Filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran, debu, dan endapan logam yang terbentuk selama proses pelumasan dan pembakaran di dalam mesin. Kotoran ini dapat merusak pompa oli, menyumbat saluran oli, atau mengurangi kinerja oli dalam melumasi mesin.

Langkah-langkah:

  • Pemeriksaan Filter Oli: Periksa kondisi filter oli saat mengganti oli. Jika filter oli sudah kotor atau tersumbat, segera ganti dengan filter baru.
  • Jadwal Penggantian Filter Oli: Filter oli biasanya diganti setiap kali Anda mengganti oli mesin. Beberapa kendaraan mungkin membutuhkan penggantian filter oli pada interval tertentu yang lebih pendek, tergantung pada kondisi pengoperasian kendaraan.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Filter oli yang kotor atau tersumbat dapat menyebabkan aliran oli yang tidak lancar, mengurangi efektivitas pelumasan dan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin akibat partikel kotoran yang tidak tersaring.

3. Memeriksa Tingkat Oli

Fungsi:

  • Tingkat oli yang tepat sangat penting untuk memastikan sistem pelumasan bekerja dengan baik. Oli yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kekurangan pelumasan, sedangkan oli yang terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan berlebihan dalam sistem.

Langkah-langkah:

  • Pemeriksaan Secara Berkala: Periksa tingkat oli secara rutin menggunakan dipstick atau alat pengukur yang disediakan oleh pabrikan. Lakukan pemeriksaan oli setiap kali setelah kendaraan digunakan dalam jarak yang jauh atau setelah menjalani perjalanan panjang.
  • Penambahan Oli: Jika level oli terlihat rendah, tambahkan oli dengan jenis yang sesuai. Hindari menambah oli lebih dari kapasitas yang disarankan.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Oli yang terlalu sedikit bisa menyebabkan komponen mesin kering dan mengalami gesekan berlebih, yang dapat mempercepat keausan mesin.
  • Oli yang terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan oli dalam sistem, yang bisa menyebabkan kebocoran atau kerusakan pada segel dan katup.

4. Memeriksa Sistem Pelumasan untuk Kebocoran

Fungsi:

  • Kebocoran oli adalah masalah umum yang dapat menyebabkan hilangnya pelumasan dan mempengaruhi kinerja mesin. Kebocoran bisa terjadi di saluran oli, pompa oli, atau tempat penyegelan lainnya.

Langkah-langkah:

  • Pemeriksaan Visual: Periksa area sekitar oil pan, saluran oli, dan filter oli untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kebocoran. Jika ada tanda-tanda oli bocor, segera identifikasi sumber kebocoran dan perbaiki.
  • Pemeriksaan Katup dan Seal: Pemeriksaan rutin pada seal dan gasket untuk memastikan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan penurunan level oli.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Kebocoran oli yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan kehilangan oli secara terus-menerus, yang mengarah pada pelumasan yang tidak memadai dan akhirnya bisa merusak mesin.

5. Memeriksa Sistem Pompa Oli

Fungsi:

  • Pompa oli bertugas untuk mengalirkan oli ke seluruh bagian mesin yang membutuhkan pelumasan. Jika pompa oli tidak berfungsi dengan baik, aliran oli akan terhambat dan mengakibatkan gesekan berlebih pada komponen mesin.

Langkah-langkah:

  • Periksa Tekanan Oli: Periksa apakah ada penurunan tekanan oli yang dapat menunjukkan masalah pada pompa oli atau saluran pelumasan. Tekanan oli yang rendah dapat mengindikasikan pompa oli yang rusak atau saluran oli yang tersumbat.
  • Penggantian Pompa Oli: Jika pompa oli mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti suara bising atau penurunan tekanan oli, segera periksa dan ganti dengan pompa oli yang baru.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Pompa oli yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan oli tidak mengalir dengan lancar ke seluruh bagian mesin, yang akan mengurangi efektivitas pelumasan dan menyebabkan kerusakan pada mesin.

6. Menjaga Kebersihan Oli dan Sistem Pelumasan

Fungsi:

  • Kebersihan oli sangat penting untuk menjaga agar sistem pelumasan tetap berfungsi dengan baik. Oli yang terkontaminasi dengan kotoran atau partikel logam dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.

Langkah-langkah:

  • Gunakan Oli Berkualitas Tinggi: Pastikan menggunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan kendaraan Anda dan berkualitas baik untuk mencegah endapan kotoran yang berlebihan.
  • Pembersihan Sistem Pelumasan: Secara periodik, lakukan pembersihan sistem pelumasan dengan mengganti oli dan filter oli, serta memeriksa saluran oli untuk memastikan tidak ada kotoran atau endapan yang menyumbat aliran oli.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Oli yang kotor atau terkontaminasi dapat menyumbat saluran oli, mengurangi kemampuan filter oli untuk menyaring kotoran, dan meningkatkan risiko kerusakan pada komponen mesin.

7. Perawatan Pada Komponen Pelumasan Lainnya (Katup Pengatur Tekanan, Saluran Oli)

Fungsi:

  • Katup pengatur tekanan dan saluran oli berperan dalam menjaga kestabilan aliran dan tekanan oli dalam sistem pelumasan.

Langkah-langkah:

  • Periksa Katup Pengatur Tekanan: Periksa katup pengatur tekanan untuk memastikan bahwa oli mengalir pada tekanan yang tepat. Jika tekanan oli terlalu tinggi atau rendah, ini bisa menyebabkan masalah pada sistem pelumasan.
  • Pemeriksaan Saluran Oli: Pastikan saluran oli tidak tersumbat atau bocor. Periksa saluran oli secara berkala untuk memastikan oli dapat mengalir dengan lancar ke seluruh bagian mesin.

Mengapa Perawatan Ini Penting:

  • Katup yang tidak berfungsi dengan baik atau saluran oli yang tersumbat dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pelumasan, yang dapat merusak mesin secara serius.

Kesimpulan

Sistem pelumasan mobil berperan vital dalam menjaga kinerja mesin tetap optimal, mengurangi gesekan, dan mencegah keausan komponen. Dengan melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak, sistem ini membantu mengontrol suhu, membersihkan mesin dari partikel kotoran, dan memperpanjang umur komponen mesin. Tanpa pelumasan yang memadai, mesin dapat cepat panas dan mengalami kerusakan yang dapat berujung pada biaya perbaikan yang tinggi.

Perawatan rutin terhadap sistem pelumasan, termasuk mengganti oli dan filter secara berkala, adalah langkah penting yang harus dilakukan pemilik kendaraan untuk menjaga performa dan efisiensi mesin. Dengan sistem pelumasan yang baik, pemilik mobil dapat memastikan mesin bekerja secara optimal dan tahan lama, mendukung pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.

Ayo periksa di bengkel mobil rest area. Dengan melakukan servis di Bengkelly, Anda akan medapatkan pelayanan yang menarik. Dengan mekanik yang andal kendaraan Anda akan kembali tampil lebih prima saat digunakan. Untuk infromasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi 021 5080 8195 (Head Office) dan +62 856-0490-2127 (WhatsApp). Anda juga bisa Download Aplikasi Bengkelly di Playstore untuk informasi mengenai booking service dan seputar layanan Bengkelly.

Aplikasi Bengkelly dengan Fitur Terbaru
Lokasi Charging Station

Apakah Anda seorang pengendara yang sering bepergian jauh? Atau mungkin Anda seorang pemilik kendaraan listrik yang selalu mencari Lokasi Charging Station terdekat?

Kini, dengan aplikasi Bengkelly, semua kebutuhan Anda bisa teratasi dengan mudah! Kami dengan bangga memperkenalkan fitur terbaru kami: Lokasi Charging Station.